Sabtu, 26 November 2011

Cara Kerja Scanner 3D

3 dimensi (3D) kini menjadi semakin sering digunakan sejak hampir semua perangkat elektronik mendukung 3D. Tidak hanya tampilan yang 3D, tetapi mesin untuk pencitraan dan pemindai kini juga sudah mendukung 3D. Kini saatnya kita berbicara scanner 3D. Scanner yang kita bicarakan tidak hanya terbatas pada scanner yang terdapat pada sebuah mesin printer tetapi scanner dalam penggunaan yag lebih luas.
Scanner 3D dibuat menggunakan teknologi yang berbeda-beda namun dapat dikategorikan ke dalam 3 bagian. Pertama 3D Non Kontak Aktif Laser Scanner, kedua 3D Non Kontak Passive Scanner dan 3D Kontak Scanner. Kesemua mode tersebut menggunakan computer dengan software tambahan untuk mengolah data mentah dari alat tersebut.
Pada awalnya, dibutuhkan software khusus bawaan alat yang digunakan untuk pengolahan tersebut. Namun dalam perkembangannya, tidak lagi harus menggunakan software khusus bawaan alat, tapi menggunakan software-software CAD lain yang sudah popular seperti AutoCAD, Soildworx, CATIA dan lain-lain.
Scanner 3D telah terbukti dapat diaplikasikan pada banyak bidang seperti untuk mengukur instalasi pengeboran minyak, pemindaian jembatan atau jalan layang, bentuk-bentuk tidak beraturan seperti patung hingga di dunia otomotif untuk mengukur dan memodel ulang obyek produksi lama yang sudah tidak terlacak lagi gambar aslinya.

1. 3D Non Kontak Aktif Laser Scanner
Prinsip kerja 3D Laser Scanner memanfaatkan sinar laser yang ditembakkan ke arah obyek, untuk kemudian pantulan sinar laser tersebut ditangkap kembali oleh alat laser scanner dan direkam ke dalam perangkat computer/laptop yang telah dilengkapi software khusus
Konsep ini miring dengan prinsip kerja sonar, bedanya sonar menembakkan gelombang suara alih-alih sinar laser. Laser yang ditembakkan tidaklah kontinu, melainkan titik per titik  sehingga hasilnya pun berupa titik atau disebut point cloud. Namun dengan kecepatan yang cukup tinggi, bervariasi antara ratusan hingga ribuan titik bisa direkam dalam satu detik, tergantung dari jenis dan merk alat 3d Laser Scanner yang digunakan.
Data mentah yang dihasilkan oleh 3D Laser Scanner berupa kumpulan titik-titik yang disebut pointcloud. Pointcloud ini mewakili bentuk permukaan dari sebuah obyek dengan kerapatan antara titik yang kita atur sesuai dengan kebutuhan. Setiap titik dari masing-masing pointcloud tersebut memiliki identitas koordinat X, Y dan Z, diukur dari titik berdiri alat 3D Laser Scanner.

2. 3D Non Kontak Passive Scanner
3D Non Kontak Scanner lebih murah dan mudah untuk digunakan. Dalam sistem photo-metric dan silhouete, gambar diambil dari sudut yang berbeda dengan mengitari objek yang diambil. Image tersebut kemudian diletakkan semua pada sebuah komputer. Pada sistem stereoscopic digunakan 2 video kamera. Setiap video kamera tersebut diletakkan pada posisi yang berbeda dan hasil akhirnya dikombinasikan menjadi sebuah film 3D.

3. 3D Kontak Scanner
3D Kontak Scanner bekerja dengan mesin pengukur koordinat. Hasilnya diperiksa dan ditransfer ke dalam bentuk objek fisik ke computer. Digunakan 3 aksis (X, Y dan Z) yang memeriksa sebuah objek dan mencatat jarak yang dimiliki. Jarak koordinat tersebut dicatat pada sebuah program computer dan dikonversikan ke dalam sebuah image. Mesin pemeriksa tersebut dapat saja berupa cahaya atau sinar laser, namun scanner kontak tersebut selalu berupa mesin mekanikal.

Follow Me

Followers