Jumat, 20 Januari 2012

CINTAKU MENTOK DI HURUF 'R'


Penasaran dengan apa makna dibalik judul cerpen ini ??? makanya dibaca yuuuuk cerpennya :)
Apalagi buat temen-temen yang punya ketakutan atau trauma dengan yang namanya 'CINTA', nah cocok banget nih baca cerpen aku yang satu ini :D 
SELAMAT MENIKMATI yaaa :D

Kubuka jendela kamar, tetesan embun-embun itu terlihat dari balik jendela. Hembusan angin masuk ke dalam kamarku, menyegarkan tubuh mungil ini. Setelah ku masukkan buku-buku dan alat tulis ke dalam tas ranselku, aku pun segera menghampiri Mama dan Papa untuk sarapan bersama. Setelah itu, aku berangkat ke sekolah. Seperti biasanya, Papa yang mengantarkanku sampai depan gerbang sekolah.­­
Sejak kepindahanku enam bulan yang lalu ke sekolahan ini, banyak cerita dan pengalaman baru yang aku dapatkan. Mulai dari kisah persahabatan hingga percintaan, termasuk perasaan yang sedang muncul dalam diriku saat ini.
Akhir-akhir ini, entah mengapa aku lebih sering memperhatikannya. Rifano Steward, namanya.
“eeeh, mau ngapain disitu ?” tanyanya padaku.
“numpang duduk sebentar !!” sambil duduk di bangku yang biasa ia duduki.
Dia pun langsung pergi. Bel tanda masuk pun berbunyi, teman-teman di kelas ku masih sibuk dengan masing-masing tugasnya. Dan kebetulan bangku yang biasa aku duduki masih ditempati oleh Nadia, sahabatku sejak aku pindah ke sekolah ini
“fyraa, lo duduk disitu aja deh , “ ucap Fano, lalu duduk di sebelahku.
“ouh, yaudah . . , “ jawabku singkat.
Pelajaran pun dimulai. Selama pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung, kami malah asik berbincang-bincang. Mulai dari menanyakan alamat rumahku hingga keluargaku, banyak deh pokoknya. Tak terasa, percakapan kami pun berlanjut sampai bel tanda istirahat berbunyi.
Entah kenapa, semenjak hari itu aku terus memikirkannya. Hari demi hari ku jalani, semakin lama aku semakin dekat dengannya. Terkadang hati ini deg-degan saat berada di dekatnya. Entah apa ini namanya, mungkinkah aku menyukainya ? pertanyaan itu terus muncul dalam benakku.
“Fyraaaa !!!!” sambil menepuk pundakku.
“Nadiaaaaaa . . . ,” teriakku kaget.
“cieee . . , lagi mikirin apa sih serius banget ?”
“ga ada apa-apa kok nad ,” jawabku bohong.
Mungkin belum saatnya untukku ceritakan pada Nadia. Sampai saat ini, aku masih takut untuk merasakan jatuh cinta lagi. Kenangan-kenangan masa lalu itu membuat diriku menjadi seperti ini. Aku takut terluka lagi di kemudian hari, sama seperti kisah-kisahku yang dahulu. Apalagi dia mempunyai nama awalan dengan inisial huruf ‘ R ’.
Reza Dwi Pratama, aku sangat menyayanginya. Apapun yang dia inginkan, pasti akan selalu aku turuti selama aku masih bisa melakukan apa yang dimintanya. Meskipun sikapnya kasar, aku tak pernah bisa marah padanya. Meskipun begitu, dia menyayangiku, menjagaku, dan memarahiku saat dia melihatku menangis. Semakin sering aku menuruti kemauannya, ia semakin melunjak. Saat kesabaranku habis, saat itulah aku berusaha untuk menghilangkan perasaanku. Ia pernah berkata kepadaku, “Lo itu ga pantes buat sayang sama gue !” Kata-kata itu masih terngiang di telingaku. Dengan perlahan, aku mulai mencoba melupakannya, namun aku tak bisa membohongi diriku, jika aku masih menyanginya, meskipun rasa itu tidak sebesar seperti awalnya.
Sebelumnya, akupun pernah diselingkuhi oleh Rasya Aditya. Dan semenjak kejadian itu, aku mulai takut untuk jatuh cinta, apalagi orang itu berinisial huruf ‘R’.
“Fyraa, lo ada waktu ga ?” tanya Rifano, yang biasa aku panggil Pano.
“memangnya kenapa, Pan ?” tanyaku dengan hati senang.
“gue mau ngomong nanti pulang sekolah,” jelasnya sambil cengegesan.
“okeee,” jawabku.
Bel tanda pulang berbunyi. Pano membawaku ke suatu tempat yang membuatku terperanga dengan keasrian tempat itu. Pemandangannya indah, hembusan angin merasuk ke dalam tubuhku, membuat tubuhku sedikit menggigil, percikan air terdengar di telingaku, membuatku merasa semakin nyaman di dekatnya.
“ada apa, Pan ??” tanyaku sambil menghadap ke wajahnya.
“gue mau cerita tentang cewe gue . . ”
“gue lagi ada masalah sama dia,” tambahnya dengan raut wajah sedih.
Aku pun mendengarkan ceritanya. Tapi, semakin lama hati ini semakin sakit. Mata ku pun berkaca-kaca. Kucoba tenangkan hati ini, rasanya aku ingin menjerit saat detik itu juga. Tapi, aku tak boleh terbuai dalam rasa keegoisanku. Aku tak ingin dirinya mengetahui kesedihanku. Baru kali ini, aku melihat sosok Rifano yang biasanya ceria, kini duduk tertunduk sedih dihadapanku. Aku tak ingin melihatnya sedih. Setelah aku memberikannya saran, tak lama kami segera beranjak pulang. Dan sepanjang malam itu, aku mencoba menyimpulkan apa yang sebenernya aku rasakan selama ini. Aku jatuh cinta pada Rifano.
“Fyraaaa, besok kita jadi ke pantai kan ?” tanyanya dengan semangat,
“iyaaa, Nadia sayaaang . . .”
“okeee, gue bilang ke anak-anak yaa”
“okee, jangan lupa jemput gue yaa ,” pintaku dengan senyum lebar.
“iya, iya tuan putri . . .”
Sejak kepindahanku ke sekolah ini, aku sangat senang mempunyai sahabat seperti, Nadia, Azka, Rianty, Adit, Alvin, Fadly, Indra, Adrian, Wisnu. Kami pun sering hangout bareng. Dan kebersamaan itulah yang membuatku merasa bahagia.
“Tin . . Tin . . Tin . . ,” terdengar suara klakson mobil.
“Mamaaa, aku pamit yaa . .”
“hati-hati yaa sayang . .”
“iyaaa, Mamaaaa ,” sambil mencium keningnya.
Kami pun segera berangkat. Capcusssss . . . .
Setibanya di pantai, kami langsung keluar dari mobil, dan bermain dengan gelombang-gelombang air disertai ombak yang cukup deras yang sesekali menjatuhkan kami bersama kerang-kerang cantik di atas pasir. Pemandangan sun-set yang begitu indah, membuat kami tak lupa untuk mengabadikan saat-saat kebersamaan ini. Dengan gaya-gaya yang cukup menggila, kami merasa sangat senang meskipun sedikit lelah. Andai saja Rifano berada disini, mungkin ia sedikit senang. Setidaknya dia bisa melupakan masalahnya sejenak.
“Fyraaa . . , makan yuuk ,” ajak Rianty.
“iyaa, laper nih gue . . ,” tambah Fadly.
“yaudah kalian cari tempat makan, nanti gue sama Nadia nyusul”
“okee . .”
Setelah aku ganti baju, dan terlihat cukup fresh, aku bersama Nadia menyusul ke Café, tempat dimana mereka berada. Dari kejauhan, tempat itu terlihat ramai. Mungkin karena malam minggu, jadi semakin banyak yang mengunjungi Café itu, apalagi para muda-mudi.
“mana sih mereka, Fyr ??” tanya Nadia.
“di lantai 2, Nad. Ga ada tempat makan lain apa yaa, sampe milih yang rame begini ,” keluhku.
“ayoo semangat Fyr . . , kan demi makanan” sambil mencolek-mencolekku.
“Fyraaaa . . . ,” terdengar ada yang memanggilku.
“heiyyy, Fyraa . . .”
“Fyraa, itu mereka . . ,” sambil menunjuk ke arah suara panggilan tersebut.
Terlihat Adit sedang melambai-lambaikan tangannya. Aku dan Nadia segera menghampiri mereka. Namun, terlihat sosok laki-laki seperti Rifano di antara mereka. Mungkin, hanya halusinasiku saja yang terlalu memikirkannya. Semakin mendekat, semakin berat kakiku untuk melangkah.
“Fyraa, lama banget sih lo . . ,” protes Fadly.
“iyaa . . ,” belum sempat aku meneruskan perkataanku, aku menolehkan pandanganku ke arah laki-laki itu.
“Fyraaa . .”
“Fyraa, pasti lo kaget gue ada disini yaa ?” sambil melambaikan tangannya di depan wajahku.
Belum sempat aku menjawab, Adit menepuk pundakku.
“Fano lagi anniversary sama pacarnya, makanya dia nyuruh kita gabung disini, Fyr . . ,” kata Adit.
Rasanya aku ingin kabur dari tempat ini. Melihatnya menggenggam tangan seorang wanita yang tak lain adalah pacarnya, sangat menyakitkan bagiku. Aku berusaha untuk menstabilkan keadaanku. Aku tak ingin berteriak, menangis disini. Aku tak ingin merusak kebahagiaan fano. Ini hari bahagianya, hari dimana ia merayakan hari jadinya yang ke-2 tahunnya bersama pacarnya. Aku melihatnya tersenyum tulus bahagia, beda dengan yang kulihat saat di danau itu. Kucoba kuatkan hatiku, kutahan air mataku.
“Happy Anniversary yaa buat kalian . . . ,” sambil kuulurkan tanganku kepada mereka.
“makasih Fyraa . . ,” jawabnya dengan senyuman yang khas di wajahnya.
Dan akupun segera meninggalkan mereka. Terdengar suara-suara itu memanggil namaku. Entah apa yang kulakukan ini benar atau salah, namun aku hanya tak ingin mereka melihat apa yang sebenarnya terjadi pada diriku.
Aku pun duduk dibawah terangnya sinar rembulan. Sangat indah dan menenangkan. . .
Kilauan bintang-bintang itu menemani kesedihanku pada malam ini. Gemuruh ombak, terdengar di telingaku, angin berhilir menusuk tulang-tulangku. Tetes demi tetes, air mataku yang sudah terbendung sejak tadi telah membasahi wajah ini.
“enggak seharusnya gue suka sama lo. Enggak seharusnya gue suka sama orang yang bernama ‘ R ‘. Enggak seharusnya gue jatuh cinta. Apalagi mencintai orang yang telah dimiliki oleh orang lain !!!!”
Perasaanku sedikit lega, setelah ku ucapkan semua keluh kesah yang ada dalam benakku.
“kenapa selama ini lo ga pernah cerita ke kita ?”
Suara itu terdengar dari belakangku.
“ga ada yang perlu gue ceritain, karena semuanya bakalan sama,” jawabku.
“kenapa lo bisa bilang begitu?,” Tanya Nadia. Aku pun menceritakannya kepada Nadiadan Rianty tentang masa laluku dan apa yang aku rasa selama ini.
“gue bahagia ngeliat orang yang gue sayang juga bahagia meskipun ga bersama gue,” tambahku.
“ tapi, orang yang lo sayang itu bisa bahagia, klo dia bersama lo ,”
Suara itu . . , terdengar sangat jelas. Entah kebodohan apa yang ku perbuat, mengapa sampai orang itu mendengar semua ini ??? dan mengapa ia ada disini ?
“Fyraaa, gue sayang sama lo . . . ,” sambil membalikkan badanku.
“cewe itu ? dan . . ,” belum sempat ku tanyakan semua, fano menjelaskan semuanya kepadaku. Sebenernya, ia sudah putus dari dua tahun yang lalu. Dan, ceritanya di danau itu adalah cerita palsunya dia. Dia melakukan seperti itu, karena ia penasaran dengan apa yang pernah ia lihat dibuku. Dan aku baru menyadarinya, jika aku pernah meminjamkan buku catatan kepadanya, yang bertuliskan “ I LOVE PANO-PANU ” di bagian belakang buku catatan itu. Karena fano tidak percaya jika maksud tulisan itu adalah untuknya, ia ingin membuktikan tulisan itu dengan cara seperti ini. Suatu kebodohan, hal yang memalukan, namun akhirnya menggembirakan. Itulah namanya cinta. Cinta itu misteri. Kita tak pernah mengetahui kapan datangnya cinta, dan kita pun tak pernah bisa menebak dari akhir cerita cinta.
Tak terasa, tiga tahun sudah kami menjalani hubungan ini. Aku bahagia bersamanya, memiliki dirinya dan segala cintanya. Canda tawa selalu mewarnai hari-hariku. Mungkin, hanya beberapa kali kami bertengkar dan itupun tak berkunjung lama. Aku merasa sangat sempurna di hadapannya. Dia bisa menerima segala kekuranganku, begitupun sebaliknya. Kami saling melengkapi, menghargai, dan menghormati. Begitulah cintanya, yang selalu kurindukan di kala kami tak berjumpa hanya satu hari saja.

Kenangan masa lalu itu adalah hal yang telah berlalu untuk dijadikan pelajaran bagiku untuk melangkah maju. Kenangan manis di masa lalu, akan selalu ingin diulang. Namun, kenangan pahit di masa lalu akan selalu terbayang. Setiap orang yang berhasil terlepas dari masa lalunya, pasti pernah mengalami kesulitan dalam menepis bayangan-bayangan masa lalunya. Entah itu kenangan manis ataupun pahit, pasti butuh waktu untuk dapat melangkah dan terbebas dari masa lalu tersebut. Dan ketakutan itulah yang dapat menghambat diri kita sendiri untuk dapat menjalani hidup ini. Jagalah setiap cinta yang Tuhan beri, siapapun itu. Mencintai dengan setulus hati, maka cinta itu tak akan pernah menyakiti.

-THE END-
Nah, gimana dengan ceritanya ????? hihihi :D  
yang mau kritik dan saran ditunggu yaaa ;) yang mau tanya-tanya juga boleh, atau mau curhat juga boleh :D

Selasa, 10 Januari 2012

HAPPY BIRTHDAY MY MOM :D

Selasa, 10 januari 2012

Hari ini adalah ulang tahun ibuku yang ke 40th. Seorang wanita yang sangat berarti dalam hidupku, melebihi apapun :") aku dan bapak sudah berencana untuk memberikan surprise. Sehari sebelum ulang tahunnya, aku juga sudah membelikannya sebuah hadiah kecil. yaaa ga mahal sih, maklum aja kantong anak kuliahan :D 

ayoooo kita tengok yuuuuk kadonya :D


gede kan ????? isinya silahkan tebak sendiri yaaaa hihihi :p


dan pas hari H, aku sengaja tidak memberinya ucapan selamat ulang tahun. pokoknya semua orang yang menghuni di rumahku belum ada yang memberinya ucapan. eeeeh, masa siang-siang ibuku ngambek gara-gara ga ada yang memberinya ucapan *kayak anak kecil emang -_- 
malah nanya-nanya "mana kadonya ??? ini tanggal 10 loh . . ." hahaha bener-bener kayak anak kecil itu -,-


sorenya, aku menemani bapak membelikan kado untuk ibuku tercinta. yaa sekalian beli kue.
Sekitar jam lima sore lewat berapa gitu, jengjengjeng SURPRISEEEEEEEE !!!!!!!!!!!!!!! :D 

HAPPY BIRTHDAY TO YOU . . HAPPY BIRTHDAY TO YOU . . HAPPY BIRTHDAY, HAPPY BIRTHDAY, HAPPY BIRTHDAY MY MOM . . . :*





CHEERSSSSS *Cuma muka gue doang yang ga ngadep kamera -_-*

Pokoknya, "SELAMAT ULANG TAHUN MY MOM . ." 
semoga panjang umur, sehat selalu, makin tua makin cantik :D ga bawel lagi, tambah sayang sama anaknya, dianaikkin uang jajan anaknya (loh?), terus menjadi ibu yang baik untuk aku dan menjadi istri yang sholehah, tambah lengket juga sama si babeh, doanya masih banyak lagi dah hihi, pokoknya all the best wishes for you, MOM :* Allah bless you :) Amiin yaa Rabb 

Maaf, mila cuma bisa ngasih seperti itu. karena sampai pun juga, mila ga akan pernah bisa membalas semua jasa-jasa yang begitu banyaknya, kecuali dengan membanggakanmu dan membahagiakanmu :) 

nah liat tuh, kado aku yang paling gede kan hahaha :D

I LOVE YOU . . . MOM :*



Follow Me

Followers