3
dimensi (3D) kini menjadi semakin sering digunakan sejak hampir semua perangkat
elektronik mendukung 3D. Tidak hanya tampilan yang 3D, tetapi mesin untuk
pencitraan dan pemindai kini juga sudah mendukung 3D. Kini saatnya kita
berbicara scanner 3D. Scanner yang kita bicarakan tidak hanya terbatas pada
scanner yang terdapat pada sebuah mesin printer tetapi scanner dalam penggunaan
yag lebih luas.
Scanner
3D dibuat menggunakan teknologi yang berbeda-beda namun dapat dikategorikan ke
dalam 3 bagian. Pertama 3D Non Kontak Aktif Laser Scanner, kedua 3D Non Kontak
Passive Scanner dan 3D Kontak Scanner. Kesemua mode tersebut menggunakan
computer dengan software tambahan untuk mengolah data mentah dari alat
tersebut.
Pada
awalnya, dibutuhkan software khusus bawaan alat yang digunakan untuk pengolahan
tersebut. Namun dalam perkembangannya, tidak lagi harus menggunakan software
khusus bawaan alat, tapi menggunakan software-software CAD lain yang sudah
popular seperti AutoCAD, Soildworx, CATIA dan lain-lain.
Scanner
3D telah terbukti dapat diaplikasikan pada banyak bidang seperti untuk mengukur
instalasi pengeboran minyak, pemindaian jembatan atau jalan layang,
bentuk-bentuk tidak beraturan seperti patung hingga di dunia otomotif untuk
mengukur dan memodel ulang obyek produksi lama yang sudah tidak terlacak lagi
gambar aslinya.
1.
3D Non Kontak Aktif Laser Scanner
Prinsip
kerja 3D Laser Scanner memanfaatkan sinar laser yang ditembakkan ke arah obyek,
untuk kemudian pantulan sinar laser tersebut ditangkap kembali oleh alat laser
scanner dan direkam ke dalam perangkat computer/laptop yang telah dilengkapi
software khusus
Konsep
ini miring dengan prinsip kerja sonar, bedanya sonar menembakkan gelombang
suara alih-alih sinar laser. Laser yang ditembakkan tidaklah kontinu, melainkan
titik per titik sehingga hasilnya pun berupa titik atau disebut
point cloud. Namun dengan kecepatan yang cukup tinggi, bervariasi antara
ratusan hingga ribuan titik bisa direkam dalam satu detik, tergantung dari
jenis dan merk alat 3d Laser Scanner yang digunakan.
Data
mentah yang dihasilkan oleh 3D Laser Scanner berupa kumpulan titik-titik yang
disebut pointcloud. Pointcloud ini mewakili bentuk permukaan dari sebuah obyek
dengan kerapatan antara titik yang kita atur sesuai dengan kebutuhan. Setiap
titik dari masing-masing pointcloud tersebut memiliki identitas koordinat X, Y
dan Z, diukur dari titik berdiri alat 3D Laser Scanner.
2.
3D Non Kontak Passive Scanner
3D
Non Kontak Scanner lebih murah dan mudah untuk digunakan. Dalam sistem photo-metric
dan silhouete, gambar diambil dari sudut yang berbeda dengan mengitari objek
yang diambil. Image tersebut kemudian diletakkan semua pada sebuah komputer.
Pada sistem stereoscopic digunakan 2 video kamera. Setiap video kamera tersebut
diletakkan pada posisi yang berbeda dan hasil akhirnya dikombinasikan menjadi
sebuah film 3D.
3.
3D Kontak Scanner
3D
Kontak Scanner bekerja dengan mesin pengukur koordinat. Hasilnya diperiksa dan
ditransfer ke dalam bentuk objek fisik ke computer. Digunakan 3 aksis (X, Y dan
Z) yang memeriksa sebuah objek dan mencatat jarak yang dimiliki. Jarak
koordinat tersebut dicatat pada sebuah program computer dan dikonversikan ke
dalam sebuah image. Mesin pemeriksa tersebut dapat saja berupa cahaya atau
sinar laser, namun scanner kontak tersebut selalu berupa mesin mekanikal.
0 komentar:
Posting Komentar