Assalamu'alaikum wr.wb
Okeee, jangan bosen membaca tulisan saya yaa :D kali ini saya akan membahas mengenai pandangan hidup saya.
Mari kita saksikan dengan seksama !! hihihi
Menurut
saya, semua manusia pasti memiliki pandangan hidup, yang tentunya pandangan
hidup satu dengan yang lainnya saling berbeda. Apasih pandangan hidup itu ???
Menurut saya pandangan hidup
dapat diartikan sebagai prinsip, pegangan, pedoman, penuntun, arahan, petunjuk manusia dalam menjalani hidupnya. Ketika
manusia memiliki pandangan hidup, tentunya dia akan memiliki tujuan dan cita-cita
dalam hidupnya, dan pastinya dia memikirkan bagaimana cara memperoleh dan
mendapatkan tujuan dan cita-citanya tersebut. Seseorang yang mempunyai
pandangan hidup atau prinsip dalam hidupnya, pasti ia akan mempunyai arah yang
lebih jelas dalam hidupnya. Berbeda dengan seseorang yang tidak mempunyai
pandangan hidup, pasti ia akan terombang-ambing dalam hidupnya. Karena ia tidak
mempunyai prinsip atau pegangan dalam hidupnya.
Seperti
halnya saya, saya juga mempunyai prinsip dalam hidup saya. Sebenernya banyak
prinsip yang saya miliki. Namun salah satunya, saya tidak boleh membuat kecewa
orang-orang yang saya sayangi, cintai, kasihi, baik itu dari orang tua, sahabat,
teman ataupun lebih dari sekedar teman :D namun terkadang dengan prinsip saya
sendirilah, saya harus mengorbankan diri sendiri.
Diintip yuuuuk ceritanya :
Ketika
saya masih duduk di bangku kelas XI (Tahun 2011), yang berjurusan IPA, disitu
saya sudah memikirkan planning saya buat ke depannya. “Apakah tujuan saya
setelah lulus SMA ???”, pikiran saya saat itu. Dan saya memutuskan untuk
mengambil kuliah di Fakultas Kedokteran. Saya fokus, saya berusaha, belajar,
dan tak lupa terus sambil berdoa. Alhamdulillah nilai raport saya cukup
memuaskan, yaa itung-itung lumayan masih standby di antara peringkat 1-10. Dan itu
berlanjut sampai kelas XII. Dan tiba saatnya harapan terbesar saya, yang saya
taruhkan pada SNMPTN UNDANGAN, dan ternyata saya tidak “DIDAFTARKAN”. Sungguh sangat
teramat kecewa, kesempatan besar itu hilang dengan sia-sia. Mungkin saya sudah
pernah membahas cerita ini di kasus sebelumnya, jadi di cek aja yaaa yang mau
tahu. hihihi :D
Sedih, itu yang saya rasakan. Namun, saya tidak ingin memperlihatkan kesedihan saya di depan orangtua saya. Meskipun, saya yakin mereka pasti mengerti dengan apa yang saya rasakan saat itu. Dan akhirnya saya ikut beberapa tes, dan sempat diterima di IT TELKOM. Orangtua saya menyerahkan semua keputusan di tangan saya, dan akhirnya saya memilih untuk tidak menerima tawaran kuliah disana, karena alasan saya yaitu “SAYA INGIN MENJADI DOKTER”. Namun, ibu saya menyarankan agar saya mengambil kebidanan. Bapak saya tidak setuju. Kebetulan saat itu, saya juga mendapatkan surat undangan beasiswa dari Gunadarma. Dan akhirnya, orangtua saya menyarankan agar kuliah disana. Selebihnya keputusan ada di tangan saya. Karena saat itu kondisi saya juga lagi kacau (yaa namanya anak muda klo lagi stress pasti pasrah), saya terima tawaran beasiswa tersebut. Saya tidak ingin membuat orangtua saya kecewa. Meskipun mereka tidak memaksa saya, entah mengapa, saya melihatnya, mereka mengharapkan saya untuk kuliah di universitas tersebut. Dan saya juga berniat untuk mengikuti tes SNMPTN pada tahun berikutnya.
Sedih, itu yang saya rasakan. Namun, saya tidak ingin memperlihatkan kesedihan saya di depan orangtua saya. Meskipun, saya yakin mereka pasti mengerti dengan apa yang saya rasakan saat itu. Dan akhirnya saya ikut beberapa tes, dan sempat diterima di IT TELKOM. Orangtua saya menyerahkan semua keputusan di tangan saya, dan akhirnya saya memilih untuk tidak menerima tawaran kuliah disana, karena alasan saya yaitu “SAYA INGIN MENJADI DOKTER”. Namun, ibu saya menyarankan agar saya mengambil kebidanan. Bapak saya tidak setuju. Kebetulan saat itu, saya juga mendapatkan surat undangan beasiswa dari Gunadarma. Dan akhirnya, orangtua saya menyarankan agar kuliah disana. Selebihnya keputusan ada di tangan saya. Karena saat itu kondisi saya juga lagi kacau (yaa namanya anak muda klo lagi stress pasti pasrah), saya terima tawaran beasiswa tersebut. Saya tidak ingin membuat orangtua saya kecewa. Meskipun mereka tidak memaksa saya, entah mengapa, saya melihatnya, mereka mengharapkan saya untuk kuliah di universitas tersebut. Dan saya juga berniat untuk mengikuti tes SNMPTN pada tahun berikutnya.
Sampai
sekarang saat saya menulis cerita ini, saya masih ingin menggapai cita-cita
saya tersebut, meskipun saya sudah kuliah di Universitas Gunadarma sekitar 2 tahun. Dalam hati memang masih ada rasa terpaksa, tapi yaa yang penting saya
kuliah benar, bisa menerapkan apa yang dosen ajarkan, dan mendapatkan hasil
yang memuskan. Dengan begitu, orangtua saya mungkin tak akan kecewa dengan
saya. Saya ingin melihat mereka bahagia. Karena saya anak tunggal dan pastinya
hanya saya yang bisa membahagiakan kedua orangtua saya. Dan mereka pun hanya
berharap kepada saya. Mungkin mereka tidak tahu atau memang tak akan pernah
tahu, jika sampai saat ini saya masih setengah hati kuliah disini. Karena saya
yakin, itu akan membuat orangtua saya kecewa. Oleh karena itu, mungkin suatu
saat jika memang saya sudah sadar, dan
sudah sangat putus asa, jika saya tidak bisa menggapai cita-cita sebagai
dokter, saya akan kuliah disini dengan rasa ikhlas. Hehehe
Dan
mungkin suatu saat nanti, saya bisa meraih prestasi di Universitas Gunadarma
ini :) Amiin yaa Allah. Banyak jalan menuju kesuksesan, dan mungkin inilah jalan
menuju kesuksesan yang harus saya tempuh
Saya
yakin Allah akan memberikan yang saya butuhkan, bukan yang saya inginkan. So,
jalanin aja yang sekarang hihihi meskipun saya juga ga tau, apakah tindakan
saya ini benar atau salah ?? jadi, silahkan tinggalkan comment sebelum
meninggalkan halaman ini ^^
Sebelum
mengakhiri tulisan saya pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan satu
contoh sederhana lagi hal yang bisa kita jadikan sebagai pedoman hidup, yaitu
Al-Quran, terutama bagi umat Islam. Berbagai macam
perintah dan larangan telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Quran. Karena,
tanpa pegangan atau pedoman, kita sebagai manusia akan kehilangan arah.
0 komentar:
Posting Komentar